Sub-sub suku dayak dan ciri tariannya
Bangsa Dayak di Kalimantan Barat terbagi berdasarkan sub-sub ethnik yang tersebar diseluruh kabupaten di Kalimantan Barat. Berdasarkan Ethno Linguistik dan ciri cultural gerak tari Dayak di Kalimantan Barat menjadi 4 besar yakni:
1. Kendayan / Kanayatn Grop : Dayak Bukit (ahe), Banyuke, Lara, Darit, Belangin, Bakati” dll. Wilayah penyebarannya di Kabupaten Pontianak, Kabupaten Landak, Kabupaten Bengkayang, dan sekitarnya.
2. Ribunic / Jangkang Grop : Dayak Ribun, Pandu, Pompakng, Lintang, Pangkodatn, Jangkang, Kembayan, Simpakng, dll. Wilayah penyebarannya di Kabupaten Sanggau Kapuas, Balai Bekuak Kabupaten Ketapang dan sekitarnya.
3. Iban / Ibanic : Dayak Iban dan sub-sub kecil lainnya, Mualang, Ketungau, Kantuk, Sebaruk, Banyur, Tabun, Bugau, Undup, Saribas, Desa, Seberuang, dan sebagainya. Wilayah penyebarannya di Kabupaten Sambas (perbatasan), Kabupaten Sanggau / malenggang dan sekitarnya (perbatasan) Kabupaten Sekadau (Belitang Hilir, Tengah, Hulu) Kabupaten Sintang, Kabupaten Kapuas Hulu, Serawak, Sabah dan Brunai Darusalam.
4. Tamanic Grop : Taman, Tamambaloh dan sub nya, Kalis, dan sebagainya. Wilayah penyebarannya di Kabupaten Kapuas Hulu.
Selain terbagi menurut ethno linguistik yang terdata menurut jumlah besar groupnya, masih banyak lagi yang belum teridentifikasikan, karena menyebar dan berpencar dan terbagi menjadi suku yang kecil-kecil. Misalnya Dayak di Kabupaten Ketapang, daerah Persaguan, Kendawangan, daerah Kayong, Sandai, daerah Krio, Aur kuning. Daerah Manjau dsb.
Kemudian Dayak daerah Kabupaten Sambas, yaitu Dameo / Damea, Sungkung daerah Sambas dan Kabupaten Bengkayang dan sebagainya. Kemudian daerah Kabupaten Sekadau kearah Nanga Mahap dan Nanga Taman, Jawan, Jawai, Benawas, Kematu dan lain-lain. Kemudian Kabupaten Melawi, yaitu: Linoh, Nyangai, Ot Danum ( masuk kelompok kal-teng), Leboyan dsb. Kemudian Kapuas Hulu diantaranya: Suhaid / suaid, Mentebah, Suruk, Punan, Bukat, Kayan ( masuk kelompok kal-tim), Manday dan sebagainya.
Pembagian berdasarkan ethnolinguistik sangatlah menarik untuk di kaji dan perkuat berdasarkan Observasi, analisa, dan study lapangan. Maka berdasarkan grop terbesar masing-masing kelompok, tari Dayak di Kalimantan Barat, terbagi sebagai berikut: Kelompok Kendayan / Kanayatn grop, sampai kepada Jangkang grop, gerak tarinya mempunyai cirri yang rancak atau keras, menghentak, kejang-kejang, stakato. Untuk Kabupaten Sanggau Kapuas gerakan tersebut mulai timbul variasi, ada yang lembut dan ada juga yang keras. Pengaruh tari dari wilayah Kendayan grup Kabupaten Pontianak menyebar berdasarkan arah mata angin dalam radius tertentu, sampai ke Sanggau Kapuas.
Hal ini di karenakan Kelompok kendayan /kanayatn (Bukir / ahe) mayoritas bermukim di Kabupaten Pontianak, Landak, dekat dengan kota pantai ( Pontianak, Mempawah dsb yang merupakan pintu masuk kedaerah pedalaman, hingga dapat menjadi filter demikian juga dapat mengalkulturasikan gerak tari “nya” dan yang mempengaruhinya. menyebabkan pengaruh penyerapan budaya yang secara lansung menyentuh pada komunitasnya. Hal ini juga secara filosofis dipengaruhi karaktaristik masyarakatnya yang keras ( karna berhadapan dengan budaya urban ) hingga mempengaruhi cultur social di bidang kesenian tarinya. Ciri stakato dan hentakan-hentakan lebih dominan pada kaki dan tangan, terutama tumit (Kendayan grop), demikian juga iringan musiknya mempunyai irama yang berdinamika, keras, tegas (walaupun umumnya suku Dayak lebih mengambil objek tari yang terdapat pada alam). Ibanik / grop, mulai dari kabupaten Sekadau, sampai ke kapuas hulu serta kelompok Tamanik dan Dayak yang lainnya yang bermukim di daerah Kapuas Hulu Kalimantan Barat, mempunyai cirri gerak yang lembut, tegas, lincah, mempunyai gerak yang kontinyu (mengalir).
Dominan ciri gerak tampak pada pinggul, kaki melangkah menyilang, dan ciri gerak tangan banyak menirukan gerak alam, burung-burung, cirri simetris (sebangun) dan gerak asimetris (tidak sebangun) tidak terlalu mendominasi walaupun ada untuk Dayak Kapuas Hulu. Sedangkan instrumen musiknya variatif baik musik tetabuhan maupun musik sapek. Tidak sekeras, dan stakato seperti wilayah Kabupaten Pontianak sampai ke Kabupaten Sanggau. Ciri-ciri gerak tari kelompok Ibanic Grop, mulai dari Kabupaten Sekadau sampai Kapuas Hulu tidak banyak mengalkulturasi atau tersentuh gerak tari luar (urban), karena ketika pendatang yang membawa kesenian luar tiba, mereka terfilter dan tertranspormasi diwilayah yang disinggahi pertama, baru kemudian menyebar ke daerah lainnya demikian juga ciri gerak kelompok Kapuas Hulu lainnya, kecuali Dayak Suaid ( terpengaruh gradasi budaya karena pengaruh masuknya agama kristiani di masa lalunya) Untuk suku Dayak Kayan dengan sub nya gerak tarinya lebih halus lagi dan lembut sesuai dengan iringan musik sapeknya, demikian juga yang bermukim di Serawak maupun Kalimantan Timur, dan suku serumpunnya yakni Dayak Kenyah.
untuk kalimantan yang lainnya masih di cari artikelnya.